Pakan Infusoria

Ketika merawat anakan ikan, tantangan pertama bagi seorang penghobi ialah pemberian pakan pertama bagi anakan ikan. Tantangan semakin besar ketika kita harus mengkultur mahluk mikro yang bahkan kita sendiri tidak dapat melihatnya. Pakan pertama bagi anakan ikan ialah infusoria. 'Infusoria' merupakan istilah yang digunakan untuk mahluk mikroskopik seperti protozoa. Protozoa biasa tumbuh di dalam akuarium kita, akan tetapi jumlahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan pakan bagi anakan ikan, dimana mencapai puluhan hingga ratusan anakan ikan.

 Infusoria begitu esensi untuk anakan ikan terutama anakan ikan petelur (egg laying), karena ukuran anakan ikan petelur begitu kecil dan bahkan belum dapat menelan plankton sekalipun. Sebagai mahluk perenang yang baru menetas, anakan ikan cenderung berdiam diri di tepi permukaan air, mereka belum mampu menandingi kemapuan plankton berenang, Persediaan infusoria yang baik akan membantu melalui hari-hari pertama (1-3 hari setelah persediaan kantung kuning telur habis) yang begitu vital, dan menjamin perut mereka selalu penuh. Pemberian infusoria ke benih ikan yang baru menetas, dapat meningkatkan derajat kehidupan menjadi 80 - 90%. Syarat utama untuk kultur infusoria adalah [1] akses udara bebas/ terbuka, dan [2] oksigen (O2).


 Metode Kultur 

 A. Bahan

• Wadah plastik ukuran 1 galon, setara dengan 20 liter (jumlah wadah tergantung kebutuhan) 
• Pelet 

B. Metode

• Isi wadah dengan air sampai cukup penuh 
• Masukkan pelet 1 sdm 
• Biarkan pelet semalaman (12 jam), atau hingga pelet lunak (mudah hancur ketika dipegang), karena nya lebih baik persiapan dilakukan saat sore hari. 
• Setelahnya, beri aerasi sedang selama satu hari penuh (24 jam) 
• Letakkan wadah pada tempat terlindung dari panas matahari dan hujan, untuk menghindari perubahan kondisi yang tidak diinginkan. 

 Pada saat awal kultur ini, perhatikan air akan teraduk-aduk bercampur dengan pelet sehingga air tampak begitu kotor.

C. Panen

• Puncak populasi Infusoria biasanya terjadi pada hari ke-3, namun hari berikutnya (esok pagi) juga sudah cukup 

Dalam waktu tsb, kita dapat melihat air kultur yang semula bercampur antara bahan organik mulai terpisah, bahan organik mengendap dan air berubah menjadi jernih kembali, akan tetapi tampak kabut putih. Jika kita mengarahkan ke arah matahari pagi, kita dapat melihat adanya mikroorganisme seperti butir-butir salju yang begitu halus dan terus bergerak secara acak. Ini merupakan tanda kultur yang kita lakukan sukses dan ‘bersih’.

Pada tahap ini kita dapat mengambil air tsb dgn perlahan (agar bahan organik yg mengendap tidak terganggu) menggunakan mangkuk ataupun pipet, dan memasukkan ke dalam media anakan ikan tanpa resiko mengotori media/ meracuni anakan ikan. Kultur infusoria bertahan selama 1 minggu (harus tetap diberi aerasi), dapat digunakan untuk makanan benih ikan sampai benih tersebut siap memakan jenis pakan alami yang lebih besar yaitu kutu air. Pemberian pakan alami Infusoria hanya berlangsung selama 2 - 3 hari, sebagai pakan pertama.

Media kultur Infusoria juga dapat digunakan untuk meng-kultur:

• Green water 
• Bloodworm 
• Tubifex 
• Kutu air 
• Telur dan jentik nyamuk

 *** 

Kelebihan metode kultur infusoria dengan pelet:

• Pelet mudah didapat dan bersih, bahkan dapat menggunakan pelet kadarluarsa yg tak terpakai 
• Pelet lebih mudah hancur, terurai, dan membusuk dibandingkan materi nabati 
• Karena bahan mudah membusuk, maka masa persiapan hingga panen hanya membutuhkan 1-2 hari, lebih cepat dibanding media lainnya. 
• Tidak terdapat produk sampingan, seperti asam humik, tanin, ataupun ampas, dan tidak menghasilkan warna. 
• Hasil ‘bersih’ sehingga tidak mengotori ataupun meracuni media anakan ikan. Infusoria telah diperkaya (enriched), mendapat nutrisi lengkap dari komposisi yang menyusun pelet – pelet sejatinya disusun dengan komposisi tepat dan lengkap bagi pertumbuhan ikan.